PLN Tambah Utang 10 Triliun
Selasa, 29 Juli 2008 – 12:50 WIB
JAKARTA – PT PLN menambah daftar utangnya hingga Rp 10 triliun, untuk membantu pembiayaan program pembangkit 10.000 MW. PLN mendapat pinjaman kredit dari empat Bank Nasional yakni BNI, BRI, Bank Mega dan Bukopin. Penandatanganan kerjasama tersebut dilaksanakan di Gedung Depkeu, Jalan Djuanda, Jakarta, Selasa (29/7). Hadir dalam kesempatan tersebut Menko Perekonomian/Menkeu Sri Mulyani, Dirut BRI Sofyan Basiir, Wakil Dirut PLN Rudiantara , Dirut Bukopin Glen Glenardi, Direktur Korporasi Bank Mega Daniel Budirahajun. Sri Mulyani meminta PLN merespon kebutuhan listrik daerah karena permintaan listrik saat ini terus meningkat. Menurutnya, aliran listrik yang masih defisit di daerah menjadi sorotan. Kinerja PLN mengalirkan setrum listrik di sejumlah daerah dinilai lambat.
Sri Mulyani mengatakan, dengan ditandatanganinya pinjaman ini berarti utang PLN tambah Rp 10 triliun. Dirinya juga memberikan apresiasi kepada Bank Mega dan Bukopin yang bersedia memberikan pendanaan kepada PLN.
Baca Juga:
"Meskipun begitu, PLN juga harus hati-hati dalam merencanakan sesuatu untuk kegiatan ekspansinya, jadi tidak ada yang dikorbankan," ujarnya.
Sementara itu, Rudiantara mengatakan, dengan penandatanganan kredit ini, maka total kebutuhan dana untuk pembangunan proyek 10.000 MW sudah mencapai US$ 1,45 miliar dari total kebutuhan US$ 4,4 miliar. (wid/jpnn)
JAKARTA – PT PLN menambah daftar utangnya hingga Rp 10 triliun, untuk membantu pembiayaan program pembangkit 10.000 MW. PLN mendapat pinjaman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Komite Transformasi Digital Dibentuk Untuk Tingkatkan Kepatuhan Pajak
- Ada Kabar Buruk Bagi Koruptor, tetapi Angin Segar Buat Masyarakat
- Bahlil Klaim Penerimaan Subsidi BBM Mencapai 98 Persen
- QNET Raih Kategori Gold di Ajang Indonesia SDGs Award 2024
- Duta Digital BNI Rangkul PMI Hong Kong untuk Melek Keuangan
- Raih Skor BBB, Pertamina NRE Tunjukkan Komitmen dan Keseriusan Mengelola ESG