PLN Tekan Pertumbuhan 2009
Senin, 08 September 2008 – 16:39 WIB
![PLN Tekan Pertumbuhan 2009](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
PLN Tekan Pertumbuhan 2009
JAKARTA-PT. PLN (Persero) akan kan asumsi pertumbuhan listrik untuk RAPBN tahun 2009, dari semula 6,72% menjadi 5,63%.Menurut Dirjen Listrik Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, J Purwono mengatakan penekanan asumsi pertumbuhan listrik terkait dengan upaya penghematan listrik."Penajaman asumsi pertumbuhan listrik dari semula 6,72%menjadi 5,63%," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Departemen ESDM dengan komisi VII DPR RI di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin, (08/09). Dari total kebutuhan subsidi listrik PLN pada tahun 2009, sebesar Rp 69,94 Triliun, dan akan di carry over ke tahun 2010 sebesar Rp 3,34 Triliun. Sementara itu PLN sendiri akan melakukan langkah pengamanan atau penghematan listrik sebesar Rp 6,17 Triliun untuk tahun depan.
Baca Juga:
Sehingga jumlah subsidi listrik yang harus dibayar pemerintah kepada PLN untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp 60,43 Triliun.
Selain itu, menurut Purwono, pemerintah tidak akan menaikan TDL (Tarif Daya Listrik) untuk tahun depan, namun akan memfokuskan pada penekanan BPP (Biaya Pokok Produksi) Listrik dan difersifikasi energi."TDL tidak naik karena masih fokus pada penekanan BPP dan difersifikasi energi,"ujarnya.(wid)
JAKARTA-PT. PLN (Persero) akan kan asumsi pertumbuhan listrik untuk RAPBN tahun 2009, dari semula 6,72% menjadi 5,63%.Menurut Dirjen Listrik Departemen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kastara & Partners Lawfirm Gelar Diskusi Publik soal Kasus Bank Bali, Ini Tujuannya
- Penyelundupan 12 Motor Asal Thailand Digagalkan, 2 Orang Jadi Tersangka dan Ditahan
- Pak Bas Bantah Kabar Mundurnya Pejabat OIKN Akibat Efisiensi Pemerintah
- Raker dengan Kemenkes, DJSN, & BPJS Kesehatan, Sihar Sitorus Soroti Dua Isu Utama Ini
- Dorong Pembentukan Kejati Papua Barat Daya, Senator PFM: Agar Penanganan Hukum Efektif & Efisien
- PP GPA Minta KPK Tetapkan Tersangka Aktor Dugaan Korupsi CSR BI