PLN Terancam Bangkrut, Said Didu Beberkan 5 Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengungkap sejumlah penyebab yang membuat keuangan PT PLN (Persero) berada di ambang kebangkrutan.
Lewat posting-an di Twitter, Said Didu menyebut ada lima alasan yang membuat PLN saat ini terancam kolaps.
"Penyebab PLN berada di jurang kebangkrutan karena utang," tulis Said Didu, Senin (27/7).
Utang tersebut disebabkan antara lain adanya penugasan pemerintah yang tidak layak, pemaksaan memiliki saham PLN ke pembangkit swasta.
Kemudian, pelemahan nilai tukar rupiah, "tekanan" para tokoh yang jadi pemilik pembangkit ke PLN. Terakhir utang pemerintah ke PLN.
"Tahun 2016 saya menyarankan agar dalam pengelolaan BUMN hentikan yang membahayakan BUMN," tegas Said Didu.
Hal-hal membahayakan itu menurutnya berupa penugasan BUMN untuk pencitraan seperti BBM satu harga, tarif listrik, proyek jalan tol, bandara, kereta api dan lainnya.
Diketahui jumlah utang pemerintah ke PLN per bulan Juni 2020 mencapai Rp 48 triliun, yang merupakan biaya kompensasi tarif listrik untuk tahun 2018 dan 2019, plus subsidi tambahan diskon tarif rumah tangga.(fat/jpnn)
Said Didu ungkap PLN terancam bangkrut akibat masalah keuangan karena besarnya utang pemerintah yang belum dibayar.
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Kehadiran Rumah Layak Huni di Karawang Jadi Bukti Kepedulian Peruri
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- Top! TASPEN Berhasil Masuk Jajaran Tempat Kerja Terbaik di Indonesia versi LinkedIn
- TASPEN Raih Penghargaan Employees Choice di Ajang 6th Indonesia Best 50 CEO Award
- TASPEN Imbau Seluruh Peserta Lindungi Data Pribadi dengan Segera Lakukan Ini