PLN Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun
Kamis, 17 Juni 2010 – 07:21 WIB
Setio mengatakan, PLN masih membutuhkan dana Rp 10 triliun lagi untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Dana itu akan digunakan perseroan untuk kegiatan investasi jaringan distribusi tenaga lisrik yang akan dipenuhi dari penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan. "Belanja modal kita belum terpenuhi semuanya tahun ini. Masih butuh sekitar 10 triliun lagi," tukasnya.
Baca Juga:
Ia menambahkan, saat ini kondisi kelistrikan Jawa-Bali membutuhkan jalur distribusi listrik yang lebih kuat. Sementara, kelistrikan di luar Jawa-Bali membutuhkan banyak perhatian karena masih perlu dibangun jaringan, transmisi dan distribusi. "Jadi dana capex akan digunakan untuk seluruh Indonesia, tidak terpusat untuk sebuah daerah saja. Yang penting kita siapkan saja dulu dananya," katanya.
Oleh karena itu, BUMN listrik ini menawarkan obligasi PLN ke XII tahun 2010 sebesar Rp 2,5 triliun dan sukuk ijarah PLN V tahun 2010 sebanyak Rp 500 miliar. Obligasi yang diterbitkan PLN terdiri dari Seri A bertenor 5 tahun dan Seri B 12 tahun. Untuk kupon surat utang Seri A, perseroan menggunakan patokan surat utang negara FR027 + (100-175) basis poin, atau di kisaran 9,15-9,9 persen.
Sementara itu untuk Seri B, PLN menggunakan patokan surat utang negara FR043+(100-175) basis poin, atau di kisaran 10,06-10,81 persen. Demikian pula untuk sukuk ijarah yang ditawarkan terdiri dari dua seri, yaitu A dan B, dengan tingkat imbal h asil setara dengan surat utang konvensional. "Kami optimistis bisa mendapatkan dana sesuai dengan yang ditargetkan," jelasnya. (wir/kim)
JAKARTA - Kenaikan Tarif dasar Listrik (TDL) per 1 Juli nanti tidak lantas membuat keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (persero) membaik. PLN tetap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi