PLN Turunkan Pasukan Berani Mati
Siapkan 600 Karyawan Istimewa Antipemadaman Arus
Rabu, 10 November 2010 – 04:24 WIB
JAKARTA - Personel PLN yang satu ini memang pantas disebut sebagai pasukan berani mati. Mengapa? Pasukan ini terdiri dari orang-orang khusus yang bekerja dalam tegangan tinggi sampai ekstra-tinggi tanpa pemadaman aliran saat perawatan dan perbaikan pada jaringan listrik. Apa mungkin bisa?
Perusahaan setrum pelat merah pimpinan Dahlan Iskan itu memang bertekad meningkatkan terus kualitas pelayanan kepada pelanggan. Kalau pada Juli lalu berhasil mengatasi pemadaman bergilir yang diakibatkan krisis daya, lalu Gerakan Sehari Sejuta Sambungan pada 27 Oktober, kini PLN berusaha meningkatkan kualitas keandalan pasokan listrik ke konsumen dengan menekan sekecil mungkin angka gangguan listrik. Salah satunya melakukan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan jaringan tanpa harus memadamkan arusnya.
Baca Juga:
“Kita menyebutnya sebagai pasukan berani mati. Mereka bentukan PLN. Ini babak baru. Kalau ada perbaikan listrik tidak perlu mati. Mereka dilatih untuk tahu bagaimana cara berdekatan dengan atau memegang atau menyentuh peralatan-peralatan listriknya tanpa menyebabkan kematian,” kata Dahlan saat ditemui INDOPOS (grup JPNN) dalam gladi bersih di Senayan, Jakarta, Selasa (9/11).
Pasukan ini sebenarnya sudah terbentuk sejak 1993. Mereka ditempa lewat latihan khusus, peralatan khusus. Persiapannya tidak pendek. Sebagian anggota pasukan berani mati ini dididik di Korea Selatan dan Brazil. Sebagian lagi didikan Pusdiklat PLN Semarang. Mereka juga sudah dikarantina dan dididik mentalnya di Markas Kopassus Batujajar selama tiga hari.