PLN Turunkan Pasukan Berani Mati

Siapkan 600 Karyawan Istimewa Antipemadaman Arus

PLN Turunkan Pasukan Berani Mati
PLN Turunkan Pasukan Berani Mati
Saat ini, di lingkungan PLN terdapat dua kelompok pasukan khusus, yakni Pasukan Khusus PLN Tegangan Menengah (TM) yang bekerja dalam keadaan tegangan 20 Kilovolt atau 20.000 Volt dan Pasukan Khusus PLN Tegangan Ekstra Tinggi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (TT/TET) yang bekerja di dalam keadaan listrik masih bertegangan 500 Kilovolt atau 500.000 Volt. “Bandingkan dengan tegangan di rumah yang hanya 220 Volt,” ucapnya.

Di internal PLN, mereka dikenal dengan nama Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Pasukan ini kali pertama dibentuk pada 10 November 1993. Namanya Pasukan Khusus pada Tegangan Menengah (TM) 20 KV. Pada 27 Oktober 2004 terbentuk Pasukan Khusus pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Pembentukan pasukan khusus ini didasari keinginan PLN meningkatkan kualitas keandalan pasokan listrik ke konsumen dengan menekan sekecil mungkin angka gangguan listrik.

Bambang pun membeberkan beberapa manfaat kehadiran pasukan khusus PLN ini. Dari sisi PLN, keberadaan Pasukan Khusus ini memberikan kontribusi yang sangat berarti, di antaranya, menghindari pemadaman listrik akibat adanya pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan sehingga listrik dapat terus tersalurkan ke konsumen dan meningkatkan kesiapan instalasi listrik untuk lebih menjamin kualitas keandalan pasokan listrik ke konsumen

Sedangkan bagi konsumen bermanfaat, dengan tetap tersalurkannya listrik meski tengah dilakukan perbaikan atau pemeliharaan jaringan maka kenyamanan konsumen dalam menggunakan listrik tidak akan terganggu. Segala aktivitas pun tetap berjalan normal. Konsumen akan merasakan adanya pelayanan penyediaan listrik dengan kualitas keandalan yang lebih baik dan terjaga.

JAKARTA - Personel PLN yang satu ini memang pantas disebut sebagai pasukan berani mati. Mengapa? Pasukan ini terdiri dari orang-orang khusus yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News