PLN Ungkap 3 Alasan Tagihan Listrik Membengkak
Senin, 08 Juni 2020 – 21:55 WIB

Ilustrasi PLN. Foto: dok PLN
"Ini yang menyebabkan pembengkakan atau lonjakan tagihan listrik," tegas Yuddy.
Pihaknya juga menyodorkan data terkait lonjakan tagihan bahwa di bulan Mei, total kenaikan lebih dari 20 persen itu ada sekitar 4,3 juta (pelanggan). Kalau terhadap jumlah pelanggan yang pascabayar yang mengalami kenaikan sebanyak 34,5.
"Dari yang naik itu, yang naik di atas 200 persen dari data kami hanya 6 persen dari yang naik di atas 20 persen. Atau dari total 4,3 juta hanya 6 persen. Terbanyak yang naik adalah antara 20 sampai 50 persen, sebanyak 2,4 juta pelanggan," ungkapnya.
Kemudian, yang mengalami kenaikan di atas 200 persen, di mana ada yang mengeluhkan kenaikan sampai 5 kali bahkan 10 kali, jumlah pelanggannya menurut Yuddy, kecil.
Sedangkan bicara secara total rumah tangga, kenaikannya setelah Covid WFH dibandingkan sebelum Covid-19, itu sekitar 1,8 persen saja dari total rumah tangga seluruhnya 70,4 juta.
“Tetapi yang paling banyak lonjakan itu kami lihat di pascabayar, itu 34,5 juta," tambah Yuddy.(fat/jpnn)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero mengungkap tiga alasan yang menyebabkan terjadinya pembengkakan tagihan listrik sebagian pelanggan di masa pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
BERITA TERKAIT
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- Manfaatkan Digitalisasi, PLN IP Sukses Jaga Keandalan Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran
- Dirut PLN IP Apresiasi Ribuan Petugas yang Menjaga Kebutuhan Listrik saat Lebaran
- PLN IP Berhasil Penuhi Kebutuhan Listrik Saat Idulfitri
- Berbagi di Bulan Ramadan, PLN IP Salurkan Bantuan Rp 2,8 Miliar
- Penuhi Kebutuhan Listrik Saat IdulFitri, PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit