Plt Ketum PB PGRI: Kami Sudah Geram

jpnn.com - JAKARTA--Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendesak pemerintah segera membuat UU Perlindungan Profesi.
Tidak hanya guru, namun profesi lainnya seperti dokter yang sering mendapatkan diskriminasi.
Plt Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi mengungkapkan, naskah UU Perlindungan Profesi sudah disiapkan. Nantinya dalam UU ini, PGRI yang akan menjadi leading sector karena jumlah anggotanya lebih banyak. Selain itu organisasi menyebar dari pusat hingga ke daerah.
"Kami sudah geram dengan aksi yang selalu menindas guru. Kami sudah lama bersabar, tapi kok ya guru tetap ditindas terus," ujarnya.
Terhadap kasus Dasrul, guru SMKN 2 Makassar yang dianiaya siswa dan orang tua murid, menurut Unifah, PGRI telah mengawal, melakukan pembelaan, dan memberikan pendampingan hukum untuk memperoleh keadilan.
Melalui PGRI Sulsel, telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, bertemu dengan DPRD setempat untuk memohon dibuatkan Perda Perlindungan Profesi Guru. Mengingat akhir-akhir ini banyak peristiwa kekerasan kepada guru terjadi di daerah tersebut.
"Alhamdulillah DPRD merespon dengan baik. PGRI Sulsel juga meminta agar kepolisian tidak begitu saja menangkap dan memproses hukum atas laporan sepihak mengenai guru. Sebaiknya dimusyawarahkan bersama guru, orang tua, kepsek, dan PGRI. PGRI juga punya Dewan Kehormatan Guru dan siap melakukan mediasi," paparnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendesak pemerintah segera membuat UU Perlindungan Profesi. Tidak hanya guru, namun profesi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025