PLTU Beroperasi, PLN Hemat Rp 92 Miliar
jpnn.com - JAKARTA – PT PLN kembali mengurangi penggunaan pembangkit tenaga diesel. Hal itu dilakukan untuk mengejar efisiensi. Namun, perusahaan pelat merah tersebut sudah memiliki gantinya.
Yakni mempercepat dan memperbanyak pembangkit dari energi baru terbarukan serta tenaga uap. Ada satu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang siap beroperasi dan memberikan efisiensi Rp 92 miliar.
Senior Manajer Public Relation Agung Murdifi menyatakan, salah satu ladang untuk mendapatkan efisiensi berada di Kalimantan. Sebab, terdapat banyak pembangkit yang disiapkan dalam bentuk EBT dan uap.
“Awal Mei ini di Kalimantan Barat sudah siap dioperasikan PLTU Ketapang,’’ ujar Agung, Senin (2/5) kemarin.
PLTU Ketapang yang disiapkan berkapasitas 2x10 MW. Dia menyebutkan, PLTU itu sudah berhasil sinkron ke sistem Ketapang dan siap memasuki tahapan reliability run pada pertengahan Mei. PLN menginginkan PLTU itu bisa mengaliri listrik ke pelanggan akhir bulan ini.
Efisiensi diperoleh karena PLTU itu akan menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sukaharja. Selama ini pembangkit yang membutuhkan banyak solar tersebut melistriki Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
’’Ada efisiensi dari biaya pokok produksi (BPP) listrik,’’ jelasnya. Agung menuturkan, efisiensi diprediksi bisa menembus Rp 92 miliar. Namun, angka itu baru bisa diraih jika PLTU Ketapang benar-benar berjalan selama setahun penuh. Efisiensinya besar. Sebab, dari 932.869 pelanggan di Kalimantan Barat, sepuluh persen atau 94 ribu berada di Ketapang. (dim)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Inspeksi ke SPBU
- Lewat Transisi Energi Terbarukan, Indonesia Bisa Menurunkan Emisi GRK
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut