Plurinational Bola

Oleh Dahlan Iskan

Plurinational Bola
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Apalagi Morales mengakhiri jabatan dengan harus bersembunyi di kampungnya di pedalaman. Sebelum akhirnya diungsikan ke Meksiko –dan kini berada di pengasingan di Argentina.

Morales sendiri merasa Amerika-lah yang mendalangi penggulingannya itu. Morales memang pro-Kuba, Venezuela, Iran, Libya, Palestina, dan Tiongkok. Ia anti-imperialisme dan kolonialisme –termasuk yang versi modernnya.

Kegembiraan Elon Musk itu ternyata tidak lama. Dalam pemilu minggu lalu (18 Oktober 2020) jagonya kalah. Yang menang adalah partainya Morales: Gerakan untuk Sosialisme.

Yang menjadi presiden adalah tangan kanan Morales. Yakni tokoh lulusan Inggris yang dua kali menjadi menteri keuangan dan ekonomi Presiden Morales. Namanya: Luis Arce.

Ia bukan suku asli seperti Morales. Ia keturunan Spanyol –sebagaimana umumnya orang Amerika Latin. Namun ialah arsitek pembangunan ekonomi selama Morales jadi presiden.

Selama kekuasaan Morales, kemiskinan menurun sampai 10 persen. Pertanian ia utamakan –sebagai pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri.

Yang rakyat pedesaan juga menyukai ialah dilegalkannya tanaman koka. "Koka itu tidak sama dengan kokaina," ujar Morales.

Rakyat Bolivia memang tidak bisa dipisahkan dari tanaman koka. Yang salah satunya memang menjadi bahan baku kokaina -melalui proses pengolahan beberapa tahap.

Di sanalah sumber litium terbesar di dunia. Sebagai bahan baku baterai. Untuk proyek mobil listrik atau power bank skala 10 sampai 100 megawatt.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News