Plus Minus Sistem Zonasi Penerimaan Siswa Baru
Kemudian, hal positif lainnya yaitu menghidupkan sekolah swasta yang selama ini kekurangan siswa. Sebab, sekolah negeri tidak bisa lagi menerima siswa sebanyak-banyaknya.
"Jadi sisi negatifnya hanya satu, orang tua tidak bisa menyekolahkan anaknya di sekolah favorit jika berada di luar zonasi," pungkasnya.
Pakar Pendidikan Kalsel, Prof Wahyu menilai, upaya pemerintah dengan menerapkan sistem ini salah satunya dapat menekan padatnya arus transportasi di jalanan.
Dengan sistem rekrutmen zona tersebut menurutnya pula, akan membuat sekolah bersaing untuk menjadi terbaik dan unggulan.
Dimana selama ini, beberapa sekolah unggulan selalu diminati orangtua siswa, sehingga membuat sekolah pinggiran pun kekurangan siswa.
“Ini sangat bagus. Terlebih, sangat membantu sekali mengurangi kemacetan di jalan yang saat ini sudah terjadi tiap pagi,” ujarnya, Rabu (24/5) kemarin.
Guru Besar yang juga menjabat sebagai Dekan FKIP ULM itu menilai, dengan penerapan sistem zona pada penerimaan siswa baru, dapat membuat para guru semakin tertantang untuk bisa menjadikan sekolah mereka unggulan.
“Keuntungannya akan memeratakan siswa unggulan di semua sekolah. Terlebih bagi sekolah, ini semacam pembuktian dan harus melakukan pembenahan agar mereka tak kalah dengan sekolah yang saat ini sudah unggulan dan pilihan favorit,” tambahnya.
Sistem zonasi diterapkan dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2017/2018. Yaitu sekolah diwajibkan menerima siswa yang bertempat tinggal di wilayah
- Sukarelawan Prabowo-Gibran Usulkan Perluasan Zonasi Pendidikan hingga Tingkat Provinsi
- Simak Pendapat 3 Cawagub Jakarta soal Sistem Zonasi PPDB
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa