PM Albanese Umumkan Pertanyaan Referendum Pembentukan 'Voice to Parliament'

Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan usulan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada warga Australia pada referendum tahun ini dan draf amandemen konstitusi yang akan memberi masyarakat Aborigin suara dalam penentuan undang-undang yang mempengaruhi kehidupan mereka.
PM Albanese hari Kamis (23/03) di Canberra mengatakan Kelompok Kerja Referendum sekarang sudah sepakat dengan pertanyaan yang akan diajukan.
"Usulan Perubahan Hukum: mengubah Konstitusi untuk mengakui Bangsa Pertama Australia dengan pembentukan Aboriginal and Torres Strait Islander Voice. Apakah anda setuju dengan perubahan tersebut?
Selain itu juga, warga Australia juga akan ditanya dalam referendum apakah setuju agar konstitusi diubah dengan memasukkan paragraf baru berjudul "Pengakuan terhadap Warga Aborigin dan Torres Strait Islander.
Dalam pernyataan yang penuh emosi, PM Albanese mengharapkan warga Australia akan mendukung referendum dengan mengatakan ini akan memberikan hasil yang lebih baik bagi warga asli Australia.
"Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Ini adalah kesempatan bukan untuk politisi, ini kesempatan bagi seluruh warga Australia," katanya.
"Satu orang, satu suara. Warga dari semua kepercayaan, semua latar belakang, kita semua punya hak yang sama.
"Kita semua bisa memiliki hak yang sama untuk apa yang kita percaya merupakan momen yang menginspirasi dan mempersatukan Australia."
Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan usulan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada warga Australia pada referendum tahun ini dan draf amandemen konstitusi yang akan memberi masyarakat Aborigin suara dalam penentuan undang-undang yang mempengaruhi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia