PM Australia: China Dapat Menghentikan Perang di Ukraina
jpnn.com, CANBERRA - China harus bertindak sejalan dengan pernyataannya tentang perdamaian dunia dan bergabung dengan upaya global untuk menghentikan invasi Rusia di Ukraina, kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Senin.
"China sejak lama telah menyatakan (mereka) memiliki peran sebagai salah satu kekuatan besar dunia dan menjadi penyumbang perdamaian dan stabilitas global. Tak ada negara yang punya pengaruh lebih besar dalam mengakhiri perang mengerikan di Ukraina ini daripada China," kata Morrison saat menanggapi pertanyaan setelah pidatonya di wadah pemikir Lowy Institute.
Morrison mengatakan dia kecewa dengan sikap diam China.
"Saya (berusaha) mendengarkan suara pemerintah China yang mengutuk aksi Rusia dan hanya ada keheningan yang mengerikan," kata dia.
China sebelumnya menolak untuk menyebut serangan Rusia ke Ukraina sebagai "invasi" seraya meminta negara-negara Barat untuk menghormati Rusia yang mengkhawatirkan keamanannya.
Rusia melabeli tindakannya di Ukraina sejak 24 Februari itu dengan istilah "operasi militer khusus" dan mengatakan tidak bermaksud untuk menduduki Ukraina.
Morrison menyebut serangan itu "pelanggaran berat terhadap hukum internasional" dan "contoh terkini rezim otoriter yang berusaha menentang status quo lewat ancaman dan kekerasan".
Dia ditanya apakah invasi Rusia berjalan sesuai rencana seperti yang dikatakan Putin.
China harus bertindak sejalan dengan pernyataannya tentang perdamaian dunia dan bergabung dengan upaya global untuk menghentikan invasi Rusia di Ukraina
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik