PM Australia dan Wakilnya 'Perang Terbuka' Kasus Perselingkuhan

Krisis di dalam Pemerintahan Australia semakin memburuk setelah Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce menyerang PM Malcolm Turnbull.
Poin Utama
- Barnaby Joyce menyatakan mendukung larangan hubungan seksual menteri dan stafnya
- Namun Joyce menyebut komentar Malcolm Turnbull mengenai perselingkuhannya justru lebih menyakitkan bagi keluarganya
- Wakil PM ingin Pemerintahan Koalisi "kembali normal"
Joyce dalam komentarnya yang terdengar marah hari Jumat (16/2/2017) menuduh PM Turnbull memperburuk keadaan. Pasalnya, kemarin dia berkomentar tentang perselingkuhan di luar nikah antara Joyce dan mantan stafnya Vikki Campion.
PM Turnbull mengumumkan larangan hubungan seksual antara menteri dan staf mereka dengan menggambarkan perilaku Joyce sebagai, "kesalahan fatal" yang "memicu persoalan".
Hari ini, Joyce mengatakan bahwa komentar PM Turnbull tersebut justru menyebabkan "persoalan lebih lanjut" bagi keluarganya.
"Komentar Perdana Menteri kemarin di konferensi persnya ... dalam banyak kasus, hal itu menyebabkan persoalan lebih lanjut. Saya yakin komentar itu tidak pantas dan dalam banyak kasus jelas tidak perlu," katanya.
Joyce menambahkan bahwa dia mendukung perubahan kode etik menteri yang melarang hubungan seksual dengan stafnya, namun menolak untuk mengundurkan diri.
Komentar Joyce yang menanggapi PM Turnbull ini semakin menambah tekanan pada Pemerintahan Koalisi.
Joyce mengatakan bahwa dia akan berusaha memperbaiki hubungannya dengan PM Turnbull.
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia