PM Australia Ingin Perlakuan Terhadap Perempuan di Parlemen Diperbaiki
Hari ini (23/03), Perdana Menteri Scott Morrison berusaha keras menahan air mata saat memberikan keterangan pers terkait kasus dugaan pemerkosaan yang terjadi di Gedung Parlemen Australia.
PM Morrison membela diri terhadap kritikan yang muncul akibat tanggapannya terhadap kasus pemerkosaan terhadap Brittany Higgins, mantan staf Partai Liberal.
Brittany telah mengaku diperkosa oleh rekan kerjanya di ruangan salah satu menteri pada Maret 2019.
PM Morrison berkata, istrinya pernah menyampaikan kepadanya bagaimana jika kejadian seperti itu dialami oleh putri mereka.
"Silakan kritik saya karena berbicara tentang putri saya. Tetapi mereka adalah pusat kehidupan saya. Istri saya adalah pusat kehidupan saya. Ibu saya adalah pusat kehidupan saya," tukasnya dengan mata berkaca-kaca.
PM Morrison sempat marah dan menolak pertanyaan dari wartawan yang berspekulasi jika ia mungkin telah kehilangan kendali atas para staf menteri dalam pemerintahannya.
Ia juga mengaku sangat tercengang dan muak setelah mengetahui kasus lain dimana seorang staf merekam dan membagikan perbuatan seksual yang mereka lakukan di dalam Gedung Parlemen.
Senin kemarin (22/03), salah seorang staf dipecat setelah diduga terlibat perbuatan tak senonoh di atas meja kerja seorang anggota parlemen perempuan dari Partai Liberal.
PM Australia mengaku muak setelah tahu staf menteri dituduh merekan dan membagikan tindakan seksual di Gedung Parlemen
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi Serukan Setop Kekerasan terhadap Perempuan
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina