PM Australia Sangat Malu Melihat Kebrutalan Tentaranya di Afghanistan
jpnn.com, CANBERRA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa aksi brutal pasukan khusus negaranya di Afghanistan adalah fakta yang mengkhawatirkan dan menyedihkan.
Penyelidikan terhadap tindakan personel pasukan khusus di Afganistan antara 2005 hingga 2016 menemukan perilaku mengejutkan.
Laporan hasil penyelidikan tersebut menyebutkan bahwa tentara senior kerap memaksa juniornya membunuh tawanan yang tidak berdaya.
Laporan itu menyimpulkan setidaknya ada 19 tentara, beberapa di antaranya sekarang sudah keluar dari angkatan bersenjata, yang terlibat dan layak untuk diadili.
"Ini adalah laporan yang mengerikan, sangat mengganggu dan menyedihkan," kata Morrison pada Sabtu (21/11) dalam komentar publik pertamanya sejak penerbitan dokumen tersebut.
"Tapi fakta tentang Australia adalah kita akan menghadapinya. Dan kita akan menghadapinya di bawah hukum kita, di bawah sistem kita, dan sistem peradilan kita."
Australia, yang biasanya menghormati sejarah militer dengan semangat, bereaksi dengan rasa malu dan kemarahan atas kerasnya temuan laporan tersebut. (ant/dil/jpnn)
Bukannya bikin bangga, pasukan khusus Australia yang bertugas di Afghanistan justru mempermalukan negara mereka dengan aksi brutal yang tidak berperikemanusiaan
Redaktur & Reporter : Adil
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan
- Move On dari Kekalahan Lawan Jepang, Timnas Voli Indonesia Gebuk Afghanistan