PM Australia Tak Hadiri Penandatanganan FTA Dengan Indonesia
Masih perlu diratifikasi
Seremoni penandatanganan FTA kedua negara belum akan menjadi hukum positif sebelum diratifikasi oleh parlemen kedua negara.
Dan jelas sekali, pemilu di Australia dan Indonesia sendiri akan menambah ketidakpastian atas hal ini.
Menurut Ben Bland, capres Prabowo Subianto secara terbuka tidak menghendaki perdagangan bebas.
"Bahkan jika Jokowi terpilih kembali, konstelasi parlemen Indonesia akan berubah, sulit untuk diprediksi," katanya.
"Parlemen Indonesia memiliki sejarah mendukung sikap proteksionisme (ekonomi)," tambahnya.
Namun masih ada jalan keluar jika Parlemen menolak meratifikasi kesepakatan FTA ini. Presiden Jokowi dapat menerbitkan Perppu.
Kalangan pejabat Australia sejauh ini agak senang karena perjanjian FTA ini belum ditarik ke perdebatan politik Indonesia.
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia