PM Australia Tak Hadiri Penandatanganan FTA Dengan Indonesia


Masih perlu diratifikasi
Seremoni penandatanganan FTA kedua negara belum akan menjadi hukum positif sebelum diratifikasi oleh parlemen kedua negara.
Dan jelas sekali, pemilu di Australia dan Indonesia sendiri akan menambah ketidakpastian atas hal ini.
Menurut Ben Bland, capres Prabowo Subianto secara terbuka tidak menghendaki perdagangan bebas.
"Bahkan jika Jokowi terpilih kembali, konstelasi parlemen Indonesia akan berubah, sulit untuk diprediksi," katanya.
"Parlemen Indonesia memiliki sejarah mendukung sikap proteksionisme (ekonomi)," tambahnya.
Namun masih ada jalan keluar jika Parlemen menolak meratifikasi kesepakatan FTA ini. Presiden Jokowi dapat menerbitkan Perppu.
Kalangan pejabat Australia sejauh ini agak senang karena perjanjian FTA ini belum ditarik ke perdebatan politik Indonesia.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya