PM Baru Israel Diam-Diam Sambangi Raja Abdullah, Ada Kabar Baik untuk Palestina
Lapid mengatakan Israel akan menjual 50 juta meter kubik air kepada Yordania tahun ini.
Seorang pejabat Israel mengatakan penjualan itu akan secara efektif menggandakan pasokan untuk tahun ini --dari Mei 2021 hingga Mei 202- - karena sekitar 50 juta meter kubik sudah dijual atau diberikan ke negara tetangganya itu.
Seorang pejabat Yordania mengatakan Israel memberi kerajaan tersebut 30 juta meter kubik per tahun di bawah perjanjian perdamaian 1994.
Lapid mengatakan kedua pihak juga sepakat untuk mengeksplorasi peningkatan ekspor Yordania ke Tepi Barat menjadi 700 juta dolar AS atau sekitar Rp10 triliun per tahun, dari160 juta dolar atau sekitar Rp2,3 triliun saat ini.
"Kerajaan Yordania adalah tetangga dan mitra yang penting," kata Lapid dalam pernyataan.
"Kami akan memperluas kerja sama ekonomi untuk kebaikan kedua negara."
Abdullah sangat menentang rencana perdamaian Timur Tengah versi mantan Presiden AS Donald Trump, yang ia lihat sebagai ancaman keamanan nasional serta akan merusak pemeliharaan tempat-tempat suci kerajaan keluarga Hashemite di Yerusalem.
Para pejabat mengatakan pergeseran kebijakan AS di bawah Biden, menuju komitmen yang lebih tradisional bagi solusi dua negara pada konflik Arab-Israel, telah mengurangi tekanan di Yordania, negara yang mayoritas penduduknya -- sebanyak 10 juta-- adalah orang Palestina. (ant/dil/jpnn)
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa perdana menteri Israel yang baru, Naftali Bennett, diam-diam bertemu dengan Raja Yordania Abdullah.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Aksi Solidaritas Palestina, Mahasiswa Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel
- Seorang Ibu Tolak Belikan Anak Snack Terafiliasi Israel Viral, Dapat Respons Positif
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Jazuli Juwaini Mendukung Penuh Gerakan Global Mengeluarkan Israel dari Keanggotaan PBB