PM Belanda Akui Kemerdekaan RI 17 Agustus 45, Bonnie Triyana Sampaikan Catatan Kritis
![PM Belanda Akui Kemerdekaan RI 17 Agustus 45, Bonnie Triyana Sampaikan Catatan Kritis](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/06/15/perdana-menteri-belanda-mark-rutte-dalam-debat-di-parlemen-b-e7yv.jpg)
Agresi itu bertentangan dengan prinsip-prinsip dalam Atlantik Charter 1941 yang memberikan keleluasan kepada rakyat sebuah wilayah untuk menentukan nasibnya sendiri. Sekaligus menyatakan, perluasan wilayah melalui sebuah agresi tidaklah dibenarkan.
Dua agresi itu pun melanggar Piagam PBB tentang Hak Asasi Manusia yang ditetapkan pada 10 Desember 1948 atau sembilan hari sebelum Belanda menyerang Indonesia.
"Namun demikian, pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia ini menjadi momentum penting bagi kedua bangsa untuk belajar dari sejarah kelam kolonialisme," ucap Bonnie.
Menurutnya, praktik perbudakan, penindasan, diskriminasi, rasialisme, dan kekerasan oleh negara terhadap warganya dan kekerasan horizontal antarwarga harus segera diakhiri.
Selain itu, penulisan sejarah seyogianya mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sebagai pembelajaran bagi generasi muda di masa kini dan masa depan.
Melalui pemahaman sejarah yang lebih baik diharapkan hubungan kedua bangsa semakin erat di masa yang akan datang tanpa harus melupakan apa yang terjadi di masa lalu, atau bahkan menghindari soal-soal penting di dalam pengungkapan sejarah itu.
Hal itu akan berdampak pada kerja sama kedua negara yang mestinya bisa lebih baik dan lebih erat berdasarkan prinsip-prinsip kepercayaan (trust) dan kesetaraan (equality).
Bentuk konkret dari kerja sama ini bisa saja dalam bentuk pemberian visa on arrival kepada warga Indonesia yang hendak berkunjung ke Belanda.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam debat di Parlemen Belanda Rabu sore (14/6) waktu setempat mengakui kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
- Tegas, Sekjen PBB Menentang Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza
- Dihadiri 153 Peserta, Menlu Sugiono Buka UN Peacekeeping Ministerial Preparatory Meeting
- Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
- Lanjutkan Mandat PBB, KRI SIM-367 Resmi Menerima Bendera UN dari KRI DPN-365
- Soal Riset OCCRP, Prabowo Diminta Layangkan Nota Protes ke Pemerintah Belanda
- Afriansyah Noor Keluar dari PBB Setelah Kalah Pemilihan Ketum