PM dan Menteri Malaysia Rela Tidak Gajian Dua Bulan demi Membasmi Corona
jpnn.com, PUTRAJAYA - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan seluruh anggota kabinetnya dipastikan tidak menerima gaji dalam dua bulan ke depan. Mereka sepakat merelakan upah untuk membantu penanganan wabah virus corona.
Pemotongan gaji di kalangan pejabat tertinggi pemerintah itu diputuskan dalam sidang Kabinet Perikatan Nasional Malaysia pada Rabu (25/3).
"Langkah ini membuktikan kesungguhan pemerintah untuk membantu mereka yang terkena dampak penularan wabah COVID-19. Tabung COVID-19 telah diluncurkan pada 11 Maret lalu sebagai usaha pemerintah membantu rakyat yang terdampak wabah," kata PM Muhyiddin Yassin dalam siaran pers di Putrajaya, Kamis (26/3).
Hingga Rabu malam, jumlah sumbangan uang yang terkumpul, termasuk hibah pemerintah, adalah RM 8.493.103,48 atau Rp 30 Miliar lebih.
Pada 11 Maret, Muhyiddin telah meluncurkan inisiatif pemerintah untuk mengumpulan sumbangan melalui Tabung COVID-19 dalam membantu rakyat yang tidak bekerja dan terdampak.
Donasi tersebut difasilitasi oleh Lembaga Pengurusan Bencana Negara (NADMA) dengan menggunakan akun Bank Muamalat. Selain oleh NADMA, donasi COVID-19 juga diselenggarakan oleh sepuluh lembaga pemerintah dan swasta lainnya di Malaysia. (ant/dil/jpnn)
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan seluruh anggota kabinetnya dipastikan tidak menerima gaji dalam dua bulan ke depan demi membasmi virus corona
Redaktur & Reporter : Adil
- Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- Anwar Ibrahim Keluarkan Instruksi Tegas soal Penggunaan Bahasa Melayu
- Temui PM Malaysia, Anies Sebut Anwar Ibrahim Mentor
- Istri PM Malaysia Berdoa untuk Kesuksesan Anies Baswedan