PM Gilani Luput dari Maut
Kamis, 04 September 2008 – 05:11 WIB
ISLAMABAD – Perdana Menteri (PM) Pakistan Yousuf Raza Gilani lolos dari tembakan. Upaya pembunuhan PM tersebut hanya tiga hari sebelum pemilihan presiden Pakistan. Serangan siang bolong itu membuktikan adanya gejolak politik dan kekerasan yang terus membayangi negara Islam pemilik senjata nuklir itu. Juru bicara Gilani, Zahid Bashir, menolak menjelaskan detail seputar penembakan yang terjadi di sekitar Rawalpindi, kota markas militer Pakistan. ”Dua peluru menghantam kaca jendela mobil antipeluru,” ujar Zahid kepada AFP. ”Atas perlindungan Allah, perdana menteri selamat,” lanjutnya. ”Perdana menteri dan stafnya tidak berada di dalam mobil,” ujar Sekretaris Menteri Dalam Negeri Kamal Shah. ”Perdana menteri belum mendarat dari Lahore ketika peristiwa itu terjadi. Konvoi kendaraan itu sedang menuju bandara untuk menjemput beliau,” katanya.
Tayangan televisi menunjukkan adanya retakan di kaca jendela Mercedes hitam perdana menteri. Dikatakan, saat itu iring-iringan petugas akan menjemput Gilani di bandara.
Baca Juga:
Asisten khusus PM, Ahmed Mujtaba, mengatakan tiga orang yang terkait penyerangan itu berhasil ditahan.
Militan Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Adnkronos International (AKI), penyerangan tersebut merupakan aksi balas dendam terhadap operasi pemerintah di Banjour, perbatasan Afghanistan. Lebih dari 500 militan dilaporkan tewas oleh serangan tentara Pakistan, dan 300 ribu orang menjadi pengungsi.
Gilani menjadi PM pada Maret 2008 setelah pemilu dimenangkan oleh Partai Rakyat Pakistam (PPP), partai mantan PM mendiang Benazir Bhutto, yang terbunuh di Rawalpindi Desember 2007.(AFP/AKI/erm/ami)
ISLAMABAD – Perdana Menteri (PM) Pakistan Yousuf Raza Gilani lolos dari tembakan. Upaya pembunuhan PM tersebut hanya tiga hari sebelum pemilihan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia