PM Inggris Jadi Target Teroris, Ini Rencana Mereka
jpnn.com, LONDON - Polisi London mengatakan, dua orang yang dituduh sebagai teroris ditangkap dan akan hadir di Pengadilan Westminster Magistrates pada Rabu, (6/12).
Polisi mengatakan, orang-orang yang ditangkap oleh Komando Antiterorisme pada 28 November adalah Naaimur Zakariyah Rahman, (20 tahun) dari London Utara, dan Mohammed Aqib Imran, (21 tahun) dari Birmingham Tenggara.
Menurut Sky News, polisi telah menggagalkan rencana pembunuhan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Polisi yakin militan berencana meluncurkan alat peledak di Downing Street. Ketika kekacauan terjadi, mereka akan menyerang dan membunuh May.
Sebelumnya pada hari Selasa, Juru Bicara May mengatakan, Inggris telah menggagalkan sembilan rencana pembunuhan dalam 12 bulan terakhir. Ini jumlah rencana pembunuhan yang cukup banyak.
Inggris selama ini menghadapi ancaman keamanan yang paling akut. Mereka mendapatkan teror terus-menerus dari militan yang berusaha melakukan serangan massal.
Seringkali serangan dilakukan dengan plot spontan. Ini memakan waktu berhari-hari untuk dieksekusi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala MI5 beberapa bulan lalu.
Menurut Kepala MI5 Andrew Parker, empat serangan militan tahun ini menewaskan 36 orang di Inggris. Ini serangan yang paling mematikan sejak pemboman 7/7 London pada Juli 2005.
Ancaman militan berada pada tingkat tertinggi dalam dunia spionase selama 34 tahun. (Reuters/iml/JPC)
Inggris selama ini menghadapi ancaman keamanan yang paling akut. Mereka mendapatkan teror terus-menerus dari militan yang berusaha melakukan serangan massal.
Redaktur & Reporter : Adil
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Inikah Isyarat Liam Gallagher soal Album baru Oasis?
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima