PM Israel Berkeras Kembangkan Pemukiman
Kamis, 25 Juni 2009 – 15:06 WIB
GAZA - Kendati belakangan dua kekuatan negara Barat telah mendesak dihentikannya pengembangan pemukiman di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel, PM Benjamin Netanyahu seolah acuh tak acuh saja. Seperti diberitakan media massa, AS sebelumnya sudah menghimbau Israel untuk menghentikan aktivitas pembangunan itu, namun tak dipedulikan. Kini, sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Kamis (25/6), giliran Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang mengeluarkan himbauan serupa, dan tanggapan Netanyahu tetap sama. Sementara di sisi lain, pihak Palestina sendiri sudah menegaskan tak akan bertemu dengan Netanyahu (untuk dialog), sebelum pengembangan semua pemukiman tersebut dihentikan oleh Israel. Agaknya memang, keberadaan ratusan ribu warga Israel yang tinggal di lebih dari 100 pemukiman di wilayah itu, menjadi salah satu kendala terbesar terhambatnya upaya-upaya perdamaian.
"Kami tidak akan membuka pemukiman baru, dan kami juga tak akan menyiapkan lahan baru untuk pemukiman. (Tapi) kami tahu warga kami ada di sana, dan sebelum ada pemukiman yang final (secara politis), mereka harus menjalani kehidupan normal," ungkap Netanyahu merespon isu tersebut.
Baca Juga:
Tanggapan Netanyahu tersebut memang tak berbeda dengan apa yang disampaikannya terhadap seruan AS, bahwa ia bakal memperbolehkan "pertumbuhan alami" di pemukiman-pemukiman yang sudah ada. Padahal, komunitas internasional sudah cukup lama menyatakan bahwa seluruh pemukiman di wilayah pendudukan Israel (sejak perang Arab-Israel tahun 1967, Red) di Tepi Barat dan bagian timur Yerusalem itu sebagai sesuatu yang ilegal.
Baca Juga:
GAZA - Kendati belakangan dua kekuatan negara Barat telah mendesak dihentikannya pengembangan pemukiman di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel,
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer