PM Italia Lolos dari Mosi Tak Percaya
Meski Terjerat Skandal Seks
Kamis, 23 Juni 2011 – 11:21 WIB
ROMA - Terjerat skandal seksual dengan gadis di bawah umur dan kalah dalam pemilu lokal beberapa waktu lalu, membuat popularitas Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi turun drastis. Desakan mundur pun menguat. Kendati demikian, parlemen masih mempertahankan politikus flamboyan tersebut karena berbagai alasan ekonomi. Usai dinyatakan lolos dari mosi tidak percaya, Berlusconi mengaku siap melanjutkan program-program pemerintahan, terutama ekonomi, sampai masa jabatannya berakhir pada 2013. "Meski banyak gangguan dan muncul upaya-upaya tak demokratis untuk menggulingkan pemerintahan (koalisi), saya bersyukur kabinet masih solid sampai hari ini," tandasnya seperti dilansir Bloomberg kemarin (22/6).
Selasa waktu setempat (21/6), pemimpin 74 tahun itu luput dari mosi tidak percaya parlemen. Sebanyak 317 dari total 630 anggota majelis rendah (Chamber of Deputies) memberikan suara mereka untuk Berlusconi. Kabarnya, parlemen terkesan pada paparan ekonomi yang disampaikan bos Mediaset tersebut dalam pertemuan tertutup di Kota Roma.
Baca Juga:
Sebagai praktisi ekonomi, Berlusconi jelas punya banyak pengalaman dalam menghadapi masa sulit. Karena itu, perencanaan ekonomi yang dia sampaikan terkait krisis yang kini membelit Eropa, menjadi nilai lebih bagi pemerintahannya. "Kebijakan ekonomi pemerintahan ini telah menyelamatkan Italia dari ancaman krisis seperti yang dialami negara-negara Eropa lainnya," kata mantan suami Veronica Lario tersebut.
Baca Juga:
ROMA - Terjerat skandal seksual dengan gadis di bawah umur dan kalah dalam pemilu lokal beberapa waktu lalu, membuat popularitas Perdana Menteri
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan