PM Jepang Lulus Ujian Kepemimpinan
Terpilih sebagai Ketua DPJ
Rabu, 15 September 2010 – 15:21 WIB
Lewat kemenangan kemarin, Kan yang baru tiga bulan menjabat kepala pemerintahan Jepang bisa melanjutkan kepemimpinannya. Dalam waktu dekat, dia dikabarkan bakal merombak kabinetnya. Sebab, tekanan yang dihadapi pemerintahannya cukup berat. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang lambat, hingga konflik dengan Tiongkok terkait kepemilikan pulau.
Baca Juga:
Di hadapan anggota partainya kemarin, Kan menegaskan bahwa dirinya akan tetap memprioritaskan agenda DPJ. Di antaranya, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) yang dikenal vokal itu, juga berjanji untuk memotivasi publik berbelanja. Dengan demikian, sirkulasi uang meningkat dan target pertumbuhan perekonomian Jepang bisa tercapai.
Shujiro Kato, analis politik dari Toyo University, mengimbau Kan supaya lebih aktif merangkul kubu Ozawa. Apalagi, DPJ kehilangan mayoritasnya pada majelis tinggi setelah kalah total dalam pemilu Juli lalu. "Dengan model parlemen yang seperti ini, Kan harus bisa memenangkan dukungan kubu Ozawa dan juga kelompok oposisi untuk membentuk pemerintahan yang ideal," paparnya.
Pendapat yang sama juga dipaparkan Naoto Nonaka, dosen ilmu politik pada Gakushuin University. "Pertarungan yang sesungguhnya akan terjadi di parlemen," tandasnya, seperti dilansir Associated Press. Terkait reshuffle kabinet, dia mengharapkan Kan bisa bersikap bijak. Dengan tidak menempatkan politisi anti-Ozawa pada posisi penting kementerian, dia yakin Kan akan mendapatkan dukungan penuh partai.
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang, Naoto Kan, sukses menunjukkan kekuatan politiknya. Selasa (14/9) kemarin, pemimpin berusia 63 tahun itu menjadi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer