PM Kamboja Laporkan Hasil Kunjungan, Pak Jokowi Kembali Bicara Tegas soal Myanmar
Jokowi menyatakan, selama tidak ada kemajuan signifikan dari pelaksanaan Lima Poin Konsensus, keputusan bahwa Myanmar hanya dapat diwakili oleh perwakilan nonpolitik dalam pertemuan-pertemuan ASEAN penting untuk dipertahankan.
Sementara itu, PM Hun Sen mengusulkan tentang pembentukan Troika yang terdiri dari menteri luar negeri atau utusan khusus Kamboja, Menlu Brunei, dan Menlu Indonesia serta didukung sekretaris jenderal ASEAN untuk memonitor implementasi Lima Poin Konsensus ASEAN.
Menanggapi usul itu, Presiden Joko Widodo menyatakan mencatatnya dan menyampaikan agar usulan tersebut dibahas lebih lanjut oleh para menteri luar negeri anggota-anggota ASEAN.
Presiden Joko Widodo sepakat atas usulan pembentukan pertemuan konsultatif yang dihadiri utusan khusus dan sekjen ASEAN, perwakilan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center), otoritas Myanmar dan badan-badan PBB untuk mendukung penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa diskriminasi.
Lima Poin Konsesus ASEAN tentang kondisi politik Myanmar itu adalah sebagai berikut:
Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.
Kedua, segera dimulai dialog konstruktif antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat Myanmar.
Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Atas permintaan Kamboja, Presiden RI Joko Widodo telah menerima telepon Perdana Menteri Kerajaan Kamboja Hun Sen pada 21 Januari 2022
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar