PM Kamboja Sepertinya Bakal Mengabaikan Pesan Pak Jokowi
Prak Sokhonn, yang menemani Hun Sen ke Myanmar, pada Sabtu membantah perjalanan itu berarti Kamboja mendukung junta Myanmar.
Sebaliknya, dia mengatakan itu adalah cara lain untuk bekerja untuk menerapkan Konsensus Lima Poin--sebuah rencana perdamaian yang telah disepakati dan diadopsi oleh para pemimpin ASEAN sejak April 2021.
Dia juga menegaskan bahwa Hun Sen tidak meminta untuk bertemu dengan Suu Kyi, peraih Nobel yang telah ditahan sejak kudeta militer tahun lalu. Suu Kyi menghadapi belasan tuntutan pidana.
Prak Sokhonn, yang diperkirakan akan menjabat sebagai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar, mengatakan penolakan utusan khusus saat ini, yang masih dijabat oleh Menlu Brunei Darussalam untuk berkunjung ke Myanmar tanpa jaminan dia bisa bertemu dengan Suu Kyi, tidak produktif.
"Jika mereka membangun tembok tebal dan kita menggunakan kepala kita untuk memukulnya, itu tidak berguna. Kamboja menggunakan pendekatan berbeda untuk mencapai Konsensus Lima Poin," kata Prak Sokhonn. (ant/dil/jpnn)
Padahal, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sampai menelepon Hun Sen beberapa saat sebelum kepala negara terlama di dunia itu bertolak ke Myanmar, khusus untuk mengingatkannya
Redaktur & Reporter : Adil
- Kolaborasi Regional Kunci Percepatan Transisi Energi di Asia Tenggara
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan