PM Pakistan Tawarkan Hadiah Rp 1,2 M
Untuk Info Soal Pengeboman Marriott
Selasa, 23 September 2008 – 12:05 WIB
ISLAMABAD – Ada perkembangan terbaru lagi terkait pengeboman Hotel Marriott di Islamabad, Pakistan. Ternyata, iftar alias berbuka puasa bersama yang dituanrumahi Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani semula dijadwalkan dihelat di hotel bintang lima tersebut. Menurut penasihat PM Gilani, perubahan tempat acara menjadi di rumah dinas Gilani yang hanya berjarak setengah kilometer dari Marriott dilakukan di saat-saat akhir. Namun, karena penjagaan yang sangat ketat, dia akhirnya membelokkan sasaran ke Marriott dan akhirnya menewaskan setidaknya 60 orang, termasuk Dubes Ceko untuk Pakistan Ivo Zdarek. Entah “skenario” mana yang benar. Yang pasti, hampir bisa dipastikan kalau pengeboman terbesar di Pakistan itu ditujukan untuk membunuh Zardari dan Galiani yang dianggap pro-Amerika Serikat.
Perubahan mendadak itulah yang akhirnya menyelamatkan nyawa Gilani, Presiden Asif Ali Zardari, dan para undangan lain yang merupakan petinggi pemerintahan, parlemen, militer, dan diplomat asing. Lalu, siapa yang punya ide untuk memindahkannya? Menurut Ketua Parlemen Fahmida Mirza yang juga menghadiri iftar itu, Zardari yang meminta acara tersebut dipindahkan ke rumah dinas Gilani.
Baca Juga:
Kabar terbaru itu memunculkan spekulasi kalau si pelaku bom bunuh diri itu tidak mengetahui soal perubahan tempat tersebut. Jadi, dia tetap meledakkan truk mini yang memuat 1.000 kilogram bahan peledak di dekat pintu masuk Marriott. Sebelumnya, sejumlah sumber di kalangan intelijen Pakistan menyebutkan kalau si pengebom sejatinya mengincar kediaman Galiani.
Baca Juga:
ISLAMABAD – Ada perkembangan terbaru lagi terkait pengeboman Hotel Marriott di Islamabad, Pakistan. Ternyata, iftar alias berbuka puasa bersama
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan