PM Pakistan Tawarkan Hadiah Rp 1,2 M
Untuk Info Soal Pengeboman Marriott
Selasa, 23 September 2008 – 12:05 WIB
“Dimana RDX bisa didapatkan dalam jumlah besar? Dalam penyerangan-penyerangan sebelumnya, militan tidak pernah menggunakannya,’’ imbuh Hyder.
Seorang pejabat keamanan menuturkan bahwa bahan peledak yang digunakan Sabtu lalu mirip dengan yang dipakai dalam ledakan di kamp ISI (Inter Services Intelligence—badan intelijen Pakistan) di Rawalpindi dua tahun silam. “Kami masih mengumpulkan bukti. Bahan yang dipakai juga sama dengan ledakan di Kedubes Denmark yang saat itu diklaim dilakukan Al Qaidah,’’ ujar pejabat tersebut.
Tidak mengherankan bila pasca pengeboman tersebut memicu banyak spekulasi bahwa penyerangan didalangi Al Qaidah. Sebab, terjadi persis setahun setelah pemimpin Al Qaidah Osama bin Laden menyerukan kepada umat muslim untuk melakukan jihad melawan pemerintah Pakistan.
Sementara itu, pengeboman Marriott Islamabad tersebut tidak hanya mengundang kecaman para pemimpin dunia. Tawaran untuk membantu melakukan penyidikan juga datang dari luar negeri. Yaitu, dari Biro Investigasi Federal (FBI). Tap, tawaran itu ditampik pemerintah Pakistan. “Kami tidak perlu bantuan. Kami mampu, kok. Jadi, (tawaran bantuan itu) kami tolak,’’ ujar Malik. (AFP/Al Jazeera/CNN/dia)
ISLAMABAD – Ada perkembangan terbaru lagi terkait pengeboman Hotel Marriott di Islamabad, Pakistan. Ternyata, iftar alias berbuka puasa bersama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan