PM Palestina Merasa Peluang Merdeka Makin Tipis, Aksi Israel Ini Penyebabnya

jpnn.com, RAMALLAH - Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye pada Minggu (20/3) mengatakan bahwa langkah-langkah Israel, termasuk ekspansi permukiman, menggerogoti setiap peluang untuk mendirikan negara Palestina.
Fakta di lapangan secara perlahan semakin memburuk dan solusi dua negara tidak akan dicapai melalui perundingan "sebab pihak Israel tidak menginginkannya," kata Ishtaye saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di kota Ramallah, Tepi Barat, menurut sebuah pernyataan.
Perdana menteri Israel Naftali Bennett sebelumnya mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan menggelar pembicaraan apa pun dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Otoritas Palestina (PA) atau pejabat Palestina.
"Israel tidak menyematkan ke dalam agendanya pembicaraan dengan Presiden Abbas, perundingan damai dan negara Palestina," kata Ishtaye, mendesak Singapura untuk mengakui negara Palestina.
Pembicaraan damai secara langsung antara Israel dan Palestina, yang didukung Amerika Serikat selama sembilan bulan, kandas pada 2014 menyusul perbedaan jauh seputar isu terkait permukiman Yahudi dan pengakuan negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967. (ant/dil/jpnn)
Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye menyebut peluang merdeka terus digerogoti Israel
Redaktur & Reporter : Adil
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- Musim Dingin, Laju Peduli Bawa Kehangatan dari Indonesia ke Palestina
- Anggun: Saya Selalu Menjunjung Tinggi Kemanusiaan
- Ramadan 2025, Sahabat Yatim Luncurkan Program untuk Bahagiakan Anak Yatim
- Dituduh Sebagai Pendukung Zionis, Anggun Akan Lapor Polisi