PM Papua Nugini Peter O'Neill Mengundurkan Diri

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill menyampaikan pengunduran dirinya pada Minggu (26/5/2019) setelah tujuh tahun menduduki jabatan tertinggi di negara tersebut.
Peter O'Neill mengatakan pada konferensi media di Port Moresby bahwa pergerakan yang terjadi di parlemen negaranya baru-baru ini menunjukkan adanya "kebutuhan akan perubahan".
Mengapa PM Peter O'Neill mundur:
- Tekanan terhadap Peter O'Neill terus meningkat untuk mengundurkan diri menyusul pengunduran diri para pendukung utama
- Blok Oposisi mengatakan memiliki 62 anggota parlemen, yang akan memberikan pengaruh mayoritas di Parlemen
- Peter O'Neill telah menyerahkan kepemimpinan kepada Sir Julius Chan, yang akan menjadi PM untuk ketiga kalinya
Dia telah menyerahkan kepemimpinan kepada Sir Julius Chan, yang akan menjadi perdana menteri untuk ketiga kalinya.
Pengumuman ini menyusul pembelotan signifikan yang dilakukan pemerintahannya selama berminggu-minggu terhadap Oposisi.
Pada hari Jumat (24/5/2019), salah satu sekutu utama koalisi O'Neill meninggalkannya.
Peter O'Neill mengatakan dirinya masih mendapat dukungan dari 48 anggota parlemen, dan banyak dari mereka turut mendampinginya dalam menyampaikan konferensi pers untuk mengumumkan pengunduran dirinya.
Tetapi pihak Oposisi mengatakan pengumuman O'Neill itu "tidak relevan" lagi dan bahwa ada 63 anggota parlemen yang tersisa yang akan mendukung bloknya dan akan membentuk pemerintahan baru.
- Dunia Hari Ini: Israel Kembali Serang Gaza, Setidaknya 200 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Kebakaran di Klub Malam Makedonia Utara, 59 Orang Tewas
- Pengalaman Pelajar Asal Indonesia Ikut Ujian Nasional di Australia Saat Berpuasa Ramadan
- Ini Peran Polisi Australia dalam Menguak Kasus Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada
- Dunia Hari Ini: Melbourne Siap Menggelar Balapan Formula1 di Akhir Pekan
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak