PM Scott Morrison Bertemu Presiden AS Donald Trump

Presiden Trump juga tidak merinci secara jelas dalam sambutannya, atau secara pribadi kepada PM Scott Morrison, "hal" apa yang paling menarik perhatiannya, tetapi Perdana Menteri kemudian menjelaskan sejumlah kebijakan yang sudah dilakukannya, termasuk komitmen Pemerintahnya untuk perdagangan, keterlibatan ekstra di kawasan Pasifik dan tinjauan tentang kesepakatan nuklir Iran.
KTT G20 menawarkan kesempatan terakhir kepada Morrison untuk mengambil suara dengan para pemimpin dunia dalam ulasannya tentang posisi kedutaan Australia di Israel dan apakah itu harus dialihkan ke Yerusalem, seperti yang dilakukan pemerintahan Trump.
Namun masalah itu tidak dibahas dalam pembicaraan dengan Presiden Trump.
"Tidak, itu tidak kami bahas dalam pertemuan hari ini," kata PM Morrison menjelaskan, karena "itu telah dilalui dengan baik dalam diskusi saya sebelumnya" dengan Wakil Presiden AS Mike Pence pada KTT APEC sebelumnya di Papua Nugini.
Perdana Menteri mengirim sinyal yang lebih jelas kepada Presiden Trump tentang posisinya di perdagangan dunia, karena Presiden Trump dalam waktu dekat akan bertemu dan melakukan pembicaraan penting dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir G20.

(ABC News)
Ketika kedua presiden bertemu, mereka akan menengahi penyelesaian ketegangan terkait tarif impor dan aturan perdagangan dan investasi, atau meningkatnya eskalasi tarif lebih lanjut pada awal tahun depan.
Meskipun berhati-hati untuk menghindari setiap saran "proteksionisme" sebagai motif untuk Amerika, Scott Morrison mengatakan dia menekankan pendekatan baru dan kooperatif untuk memodernisasi aturan perdagangan sebagai solusi di masa depan.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia