PM Tony Abbott Bela Stafnya yang Dianggap Biang Masalah Pemerintahan Australia
Pemerintahan koalisi pimpinan Perdana Menteri Abbott ini belakangan memang berada di bawah tekanan. Dalam jajak pendapat, Partai koalisi tertinggal dari partai oposisi Partai Buruh.
Beberapa kebijakan yang sebelumnya sudah disampaikan akan dilaksanakan terpaksa diubah atau ditolak oleh Senat sama sekali termasuk usulan deregulasi pendidikan tinggi, pembayaran 7 dolar untuk bertemu dokter dan juga salah kebijakan utama PM Abbott yaitu pembayaran untuk cuti melahirkan.
Dalam wawancara dengan ABC itu, PM Abbott mempertahankan kinerja pemerintahan dengan mengatakan rakyat Australia harus melihat situasi sekarang ini dengan pandangan "gelas sudah setengah penuh" bukan sebaliknya mengenai setahun pemerintahannya.
"Anda bisa melihat. Pajak Karbon sudah dicabut. Pajak Pertambangan sudah dihapus, kapal pencari suaka sudah dihentikan, adanya perjanjian perdagangan bebas, bahkan satu akan berlaku hari ini. Perjanjian perdagangan bebas dengan Korea yang beberapa tahun lalu diduga tidak mungkin dicapai, sekarang berlaku."
"Sudah banyak hal yang terjadi. Lihat saja ekonomi, sekarang tumbuh 2,7 persen, padahal tahun lalu hanya 1,9 persen.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengkritik rekan sejawatnya sendiri dalam pemerintahan, yang sebelumnya menyalahkan kepala staf pribadi Abbott,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat