PM Tony Abbott 'Cukup Suka' Sampul Depan Charlie Hebdo Edisi Terbaru

PM Tony Abbott 'Cukup Suka' Sampul Depan Charlie Hebdo Edisi Terbaru
PM Tony Abbott 'Cukup Suka' Sampul Depan Charlie Hebdo Edisi Terbaru

Berusaha menjelaskan keputusannya untuk difoto dengan karikatur itu, Keysar mengatakan, dunia sangat marah dengan serangan di Perancis, dan bahkan lebih marah karena adanya anggapan bahwa tindakan mereka dibenarkan oleh ajaran Islam.

"Itu adalah pesan kuat yang harus disampaikan, bahwa Islam adalah agama pengampunan dan bahwa umat Islam yang taat adalah orang-orang yang akan memaafkan dan orang-orang yang benar-benar lebih suka berdialog ketimbang kekerasan untuk menunjukkan protes dan menghadapi hal apa pun yang mungkin menyinggung mereka," tutur Keysar.

Ia mengatakan, sikapnya ini mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat Muslim di Australia, tetapi sekaligus mendapat beberapa kritikan dari ‘kelompok tertentu dalam komunitas itu’.

"Ini hanya menunjukkan bahwa pekerjaan kita belum selesai, kita harus bekerja di dalam dan di luar komunitas untuk mencoba dan memastikan bahwa nilai-nilai kita dipahami dengan baik,” ujarnya.

Ia menambahkan, "Kadang-kadang ketika seseorang sangat tersinggung oleh sesuatu, sayangnya mereka tak melihat masalah secara detil."

PM Abbott tolak perubahan UU Diskriminasi Rasial

PM Abbott juga menolak seruan untuk mengubah undang-undang diskriminasi rasial Australia, seraya mengatakan bahwa pemerintah "tidak akan membahasnya saat ini".

Menyusul serangan di Paris pekan lalu, dua senator Liberal - Cory Bernardi dan Dean Smith - menyerukan perdebatan tentang perlunya kebebasan berbicara untuk dibuka kembali.

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan ia ‘cukup suka’ dengan halaman depan koran Perancis ‘Charlie Hebdo’ edisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News