PM Tony Abbott 'Cukup Suka' Sampul Depan Charlie Hebdo Edisi Terbaru

PM Tony Abbott 'Cukup Suka' Sampul Depan Charlie Hebdo Edisi Terbaru
PM Tony Abbott 'Cukup Suka' Sampul Depan Charlie Hebdo Edisi Terbaru

Sebelum pemilu terakhir, PM Abbott berjanji untuk mencabut ayat 18C dari Undang-Undang Diskriminasi Rasial, setelah kolumnis Andrew Bolt melanggar UU tersebut.

Seorang hakim Pengadilan Federal memutuskan setidaknya beberapa orang Aborigin berkulit putih telah "tersinggung, terhina atau terintimidasi" atas tuduhan yang disampaikan dalam artikel Andrew.

Tahun lalu, pemerintah mengumumkan rencana untuk mengubah UU itu dengan memperbaiki klausul "menyinggung, menghina dan mempermalukan", untuk memastikan tidak adanya pengulangan kasus Andrew.

Tapi setelah adanya reaksi dari beberapa kelompok etnis, sang Perdana Menteri-pun membatalkan rencana itu.

Ketika ditanya apakah karikatur Charlie Hebdo bisa diterbitkan di Australia, ia mengatakan, ada sejumlah pendapat yang beragam di antara anggota Komisi Hak Asasi Manusia.

Perdana Menteri Abbott mengatakan, dia "sepenuhnya" percaya pada kebebasan berbicara tapi "masyarakat harus menggunakan hak mereka untuk bebas berbicara secara bijaksana" dan tidak "terlibat dalam tindak penghinaan".

"Namun saya menyadari bahwa dalam demokrasi yang kuat, banyak orang akan tersinggung, banyak orang akan terhina," tambahnya.

PM Abbott mengatakan, jika ada harapan yang bisa disampaikan dari tragedi di Paris dan di Sydney baru-baru ini, itu adalah bahwa "semakin banyak orang Muslim mengatakan 'lihat, ada sebuah nilai dalam keragaman. Kami harus menyesuaikan diri dan melanjutkan hidup’."


Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan ia ‘cukup suka’ dengan halaman depan koran Perancis ‘Charlie Hebdo’ edisi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News