PM Tony Abbott Tepis Kemungkinan Australia Tampung Pengungsi Rohingya
"Australia tidak akan melakukan sesuatu yang akan mendorong siapa saja untuk berpikir bahwa mereka bisa naik perahu dan bekerja sama dengan penyelundup manusia untuk memulai kehidupan baru (di Australia)," tegas PM Abbott.
"Jika anda ingin kehidupan yang lebih baik, datanglah melalui pintu depan," tambahnya.
"Kami tegaskan kembali bahwa jika anda naik ke perahu bocor anda tidak akan tiba di tujuan yang anda inginkan," kata PM Abbott.
Pekan lalu ia tidak bersedia mengkritik Thailand, Malaysia dan Indonesia yang waktu itu mengusir perahu pengungsi Rohingya dari wilayah perairan masing-masing sehingga menimbulkan situasi "ping-pong" seperti disebutkan oleh PBB.
Menlu Indonesia, Thailand dan Malaysia.
Namun Hari Rabu usai pertemuan para Menlu tiga negara ASEAN tersebut, Malaysia dan Indonesia mengubah sikap dengan bersedia menerima para pengungsi Rohingya dalam tempo setahun.
PM Abbott menambahkan, isu ini merupakan permasalahan yang harus diselesaikan oleh kalangan negara ASEAN sendiri.
Perdana Menteri Tony Abbott menepis kemungkinan bagi Australia untuk menampung para pengungsi Rohingya, dan menyebut hal ini sebagai masalah ASEAN
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat