PM Turnbull Dituding Permalukan Tetua Aborijin
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dituding mempermalukan para pemimpin Aborijin karena menolak desakan digelarnya referendum untuk membentuk badan perwakilan Aborijin di Parlemen.
Muncul optimisme dan dukungan luas terhadap gagasan pembentukan badan penasihat masyarakat pribumi/Aborijin dalam konstitusi Australia di antara ribuan warga Australia yang menghadiri salah satu pertemuan pribumi paling penting, Festival Garma tahunan di Arnhem Land, wilayah utara Australia (NT) akhir pekan ini.
"Saya tidak yakin usulan ini akan lolos pada referendum dan itu bukan kebijakan yang akan saya dukung" kata PM Turnbull kepada ABC.
Galarrwuy Yunupingu, seorang pemimpin adat mengatakan kepada orang banyak di festival itu bahwa penting bagi orang-orang Aborijin untuk diakui hak kami secara konstitusi,”
PM Turnbull permalukan tetua Aborijin
Sementara itu peunulis Australia, Richard Flanagan, mengatakan Perdana Menteri Turnbull telah "mempermalukan para pemimpin Aborijin dan menyia-nyiakan kesempatan rekonsiliasi.
Dalam pidatonya di Festival Garma, pemenang hadiah Man Booker itu mengatakan bahwa pemerintah Australia tidak memiliki keberanian dan belas kasihan.
Photo: Galarrwuy Yunupingu mengatakan penting bagi warga Australia diakui haknya didalam konstitusi. (ABC News: Owain Stia-James)
"Pernyataan Uluru adalah sebuah momen bersejarah bagi bangsa kita, dengan pemerintah Turnbull menolaknya berarti PM Turnbull memilih untuk menulisnya diluar sejarah kita," katanya.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025