PM Turnbull Dituding Permalukan Tetua Aborijin
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dituding mempermalukan para pemimpin Aborijin karena menolak desakan digelarnya referendum untuk membentuk badan perwakilan Aborijin di Parlemen.
Muncul optimisme dan dukungan luas terhadap gagasan pembentukan badan penasihat masyarakat pribumi/Aborijin dalam konstitusi Australia di antara ribuan warga Australia yang menghadiri salah satu pertemuan pribumi paling penting, Festival Garma tahunan di Arnhem Land, wilayah utara Australia (NT) akhir pekan ini.
"Saya tidak yakin usulan ini akan lolos pada referendum dan itu bukan kebijakan yang akan saya dukung" kata PM Turnbull kepada ABC.
Galarrwuy Yunupingu, seorang pemimpin adat mengatakan kepada orang banyak di festival itu bahwa penting bagi orang-orang Aborijin untuk diakui hak kami secara konstitusi,”
PM Turnbull permalukan tetua Aborijin
Sementara itu peunulis Australia, Richard Flanagan, mengatakan Perdana Menteri Turnbull telah "mempermalukan para pemimpin Aborijin dan menyia-nyiakan kesempatan rekonsiliasi.
Dalam pidatonya di Festival Garma, pemenang hadiah Man Booker itu mengatakan bahwa pemerintah Australia tidak memiliki keberanian dan belas kasihan.
Photo: Galarrwuy Yunupingu mengatakan penting bagi warga Australia diakui haknya didalam konstitusi. (ABC News: Owain Stia-James)
"Pernyataan Uluru adalah sebuah momen bersejarah bagi bangsa kita, dengan pemerintah Turnbull menolaknya berarti PM Turnbull memilih untuk menulisnya diluar sejarah kita," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata