PM Turnbull Dukung Qantas Ikuti Ketentuan China Soal Taiwan


Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull mendukung pendapat CEO Qantas, dan mengatakan bahwa keputusan itu adalah kewenangan perusahaan.
"Hubungan diplomatik Australia adalah dengan China, dan rakyat Republik China, dan kedutaan kami di Beijing," katanya.
"Kami sudah pasti menjalin hubungan dengan Taiwan, tetapi kami memiliki kebijakan 'satu China'."
Maskapai British Airways tampaknya memilih jalan tengah menyikapi peringatan itu dengan mencantumkan 'Taiwan - China' pada situsnya.
American Airlines mengkonfirmasi kepada ABC bahwa mereka telah menerima surat dari otoritas China, tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut. Situs maskapai itu juga tidak berubah.
Sementara itu operator penerbangan asal Jerman, Lufthansa telah mengadopsi ketentuan baru.
"Sebagai perusahaan yang beroperasi secara global, Lufthansa mempertimbangkan undang-undang, peraturan, kebiasaan dan praktik lokal di pasar yang kami layani ketika merancang platform antarmuka online untuk pelanggan," kata juru bicara dalam sebuah pernyataan kepada ABC.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya