PM Turnbull Dukung Qantas Ikuti Ketentuan China Soal Taiwan
Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull mendukung pendapat CEO Qantas, dan mengatakan bahwa keputusan itu adalah kewenangan perusahaan.
"Hubungan diplomatik Australia adalah dengan China, dan rakyat Republik China, dan kedutaan kami di Beijing," katanya.
"Kami sudah pasti menjalin hubungan dengan Taiwan, tetapi kami memiliki kebijakan 'satu China'."
Maskapai British Airways tampaknya memilih jalan tengah menyikapi peringatan itu dengan mencantumkan 'Taiwan - China' pada situsnya.
American Airlines mengkonfirmasi kepada ABC bahwa mereka telah menerima surat dari otoritas China, tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut. Situs maskapai itu juga tidak berubah.
Sementara itu operator penerbangan asal Jerman, Lufthansa telah mengadopsi ketentuan baru.
"Sebagai perusahaan yang beroperasi secara global, Lufthansa mempertimbangkan undang-undang, peraturan, kebiasaan dan praktik lokal di pasar yang kami layani ketika merancang platform antarmuka online untuk pelanggan," kata juru bicara dalam sebuah pernyataan kepada ABC.
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis