PM Turnbull Tolak Komentari Kebijakan Imigrasi Trump

PM Turnbull Tolak Komentari Kebijakan Imigrasi Trump
PM Turnbull Tolak Komentari Kebijakan Imigrasi Trump

Perintah pengecualian ini sebagian merujuk pada putusan pengadilan darurat, dalam menanggapi kasus yang diajukan oleh ACLU atas nama warga Irak Hameed Khalid Darweesh, yang pernah menjadi penerjemah untuk militer AS, dan Haider Sameer Abdulkhaleq Alshawi.

Bendahara Scott Morrison membandingkan perintah eksekutif Presiden Trump ini dengan tindakannya ketika menjabat sebagai Menteri Imigrasi tidak lama setelah Pemilu federal 2013 lalu.

"Seluruh dunia mengikuti kebijakan kita dan bagaimana AS ingin menangani masalah ini adalah sepenuhnya kewenangan mereka," katanya kepada Sydney stasiun radio 2GB.

"Mereka telah melaksanakan pemilu, dan Presiden [Trump] sedang melaksanakan apa yang ia janjikan akan dilakukannya.”

Pemimpin dunia kecam pelarangan imigrasi

Di tempat lain, Perdana Menteri Inggris Theresa May memerintahkan dua menteri paling senior di kabinetnya, yakni Menteri Luar Negeri Boris Johnson dan Sekretaris Amber Rudd, untuk memanggil pulang rekan-rekan mereka di AS sebagai bentuk protes.

Warga Inggris yang terdampak larangan ini termasuk atlet Olimpiade Inggris yang menerima bintang kehormatan, Sir Mo Farah, yang lahir di Somalia.

Kanselir Jerman, Angela Merkel juga telah mengeluarkan pernyataan menentang kebijakan larangan imigrasi AS itu. Kanselir Merkel mengatakan perang melawan terorisme tidak bisa dijadikan alasan untuk melarang para pengungsi.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull berkeras mengatakan 'bukan tugasnya' untuk mengomentari keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) untuk membatasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News