PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
"Kami berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan dan semoga kerja sama ini makin kokoh untuk menyiapkan SDM unggul menyongsong Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Prof Ojat menyebutkan, bekal kompetensi unggul merupakan sebuah keharusan yang penting dimiliki oleh masyarakat termasuk PMI.
Hal tersebut agar mereka bisa menghadapi persaingan yang ketat sesuai tuntutan global saat ini dan di masa depan.
"UT sudah menyiapkan kurikulum untuk menghadapi itu semua, sehingga lulusan bukan hanya sukses akademis serta dunia kerja, tetapi juga berhasil di tengah masyarakat," ungkapnya.
Dia melanjutkan, Hari Migran Sedunia bukan hanya menjadi momen untuk merayakan keberagaman budaya yang diciptakan oleh para migran di seluruh dunia, tetapi juga menjadi waktu tepat untuk merefleksikan hak mereka, termasuk hak untuk mendapatkan literasi dan pendidikan tinggi.
Di sinilah Universitas Terbuka mengambil peran, sebagai institusi pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh, UT berkomitmen untuk memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
"Universitas Terbuka telah membuktikan bahwa pendidikan jarak jauh adalah solusi terbaik bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu dan tempat, termasuk para pekerja migran," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Universitas Terbuka (UT) Layanan Luar Negeri, Dr. Pardamean Daulay, S.Sos., M.Si., menyebutkan jumlah mahasiswa UT di luar negeri saat ini sebanyak 6.245 orang. Mereka tersebar di 56 negara dan puluhan kota besar dunia.
PMI menjadi penyumbang devisa terbesar kedua, UT mendorong untuk meningkatkan kompetensi.
- Jaga Warisan Budaya, Himmas UT Taiwan Sukses Gelar Indonesia Tempo Doeloe IV
- Tim Reaksi Cepat KP2MI Menggagalkan Keberangkatan 8 Calon PMI Ilegal ke UEA
- Agung Laksono Desak Mediasi untuk Akhiri Konflik di PMI
- Anggota DPD RI Ning Lia Berharap Kemnaker Beri Atensi Khusus Kepada Pekerja Migran Indonesia di Jatim
- PINTAR Kantongi Lisensi Resmi sebagai P3MI, Hubungkan Indonesia ke Dunia
- Migrants Day 2024, Menakar Urgensi Pendidikan Tinggi bagi Pekerja Migran Indonesia