PMI Sangat Dibutuhkan, Kemnaker Perluas Pasar Kerja Luar Negeri Sektor Formal

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) merespons banyaknya permintaan dari luar negeri terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) dengan memperluas pasar kerja di sektor formal.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong agar kesempatan kerja diperluas.
"Alhamdulillah, permintaan pasar kerja baru pada sektor formal luar biasa tinggi," ucap Menaker Ida saat menghadiri rapat kerja dengan Komite III DPD RI di ruang rapat Padjajaran Gedung B Lantai 2 DPD RI, Jakarta, Selasa (25/1).
Menaker Ida mengatakan, hingga kini, pihaknya mendesain agar bisa memenuhi permintaan negara Eropa seperti Inggris dan Jerman untuk PMI di sektor formal.
"Kalau dari kompetensi, mereka (PMI) sudah punya. Yang sekarang dibutuhkan adalah menambah kompetensi baru, terutama bahasa. Kebutuhan perawat di negara Eropa tinggi. Di Inggris, Jerman, dan beberapa negara di wilayah Eropa itu sangat butuh," ucap Ida.
Menaker mengatakan, PMI dikenal sebagai pekerja yang baik di mata luar negeri. Namun, penilaian positif tersebut harus diikuti dengan kemampuan bahasa yang baik sehingga bisa memenuhi permintaan negara di Eropa guna mengisi sektor formal.
"Yang harus dibanggakan, pekerja kita ini terkenal baik sebenarnya. Tinggal penuhi saja skill yang sangat dibutuhkan, yaitu kemampuan bahasa," ucapnya.
Untuk meningkatkan kompetensi bahasa pekerja migran, Kemnaker terus mendorong pelatihan bahasa di balai latihan kerja (BLK).
Kemnaker mendorong agar kesempatan kerja diperluas karena pekerja migran Indonesia sangat dibutuhkan di pasar kerja
- Trump & Zelenskyy Bertengkar, Prancis: Persatuan Barat Telah Hancur
- Puluhan PMI Jateng Dipulangkan, Banyak yang Sakit & Tak Betah Beban Kerja Tinggi
- Wamenaker Noel Pastikan Kemnaker Berada di Garis Terdepan Perjuangkan Hak Buruh Sritex
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- FKPMI Menilai Menteri Karding Lamban Mengurus Masalah PMI