PMI Terkontraksi, Sektor Industri Terancam Hancur, Darmadi Durianto: Kebijakan BMAD Harus Segera Direalisasikan
“Sebagian barang yang dilarang import juga bisa menggunakan jasa borongan/under name untuk dimpor. Tentu hal ini diduga melibatkan oknum Bea Cukai," paparnya.
Menurut Darmadi, faktor-faktor tersebut juga menyebabkan banyak industri yang produksinya menurun.
"Tak hanya menururn, PHK terjadi dimana-mana karena utilisasi turun. Akibatnya PMI pun turun," terangnya.
Kondisi itu, kata Darmadi sebenarnya sudah dirasakan oleh sejumlah industri tanah air.
"Hampir 80%~90 % pabrik textil, pakaian, alas kaki dan keramik yang sudah bangkrut. Selain industri-industri tersebut, masih banyak sederetan industri-industri yang sedang bergumul untuk survive," ungkapnya.
Darmadi memandang langkah penyelamatan yang dilakukan pemerintah saat ini juga sudah tidak efektif atau sulit menolong kondisi sektor industri.
"Sebab para pengusaha industri sudah pada trauma dan supply chain sudah rusak parah," ungkap dia.
Tak hanya itu, Darmadi juga menilai, sidak dilapangan semakin meresahkan pengusaha dan tidak bisa menolong apa-apa.
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menilai ada beberapa faktor yang membuat PMI terkontraksi.
- Bersepeda dari Batang ke Jakarta, Yoyok Rio Sudibyo Siap Menjalankan Tugas sebagai Anggota DPR RI
- DPR Sentil Undip-RS Kariadi soal Perundungan
- DPR Dorong Kajian Mendalam untuk Perumusan Regulasi Industri Hasil Tembakau
- Puan: Segera Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Kemarau Panjang
- Komisi VI DPR: Aturan TKDN Berpotensi Buat Investor Besar Hengkang
- Subsidi BBM Seharusnya untuk Rakyat Kecil, Bukan yang Kaya