PMII Desak Pemerintah Hentikan Kekerasan

PMII Desak Pemerintah Hentikan Kekerasan
PMII Desak Pemerintah Hentikan Kekerasan
Addin menegaskan,  pihak pemerintah terutama Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) jangan hanya menghimbau dan konferensi pers saja. "Yang dibutuhkan adalah tindakan nyata, dan segera mengkoordinasikan antar institusi serta aparat keamanan harus cepat bertindak," kata dia.

Addin mencatat, kasus-kasus kekerasan yang timbul sebelum maupun pasca idul fitri ini antara lain, pertama, terjadinya penembakan di Pos Pengamanan Polisi Glembengan di Solo, Jawa Tengah, yang mengakibatkan dua polisi terluka tepat pada hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2012.

Kedua, terjadinya pembakaran kampung warga penganut aliran Tarekat at-tijaniyah Mutlak di Cisalopa, Sukabumi, pada tanggal 19 Agustus 2012. Pembakaran ini diduga karena dianggap aliran sesat yang dipimpin sumarna. Sebelumnya pada tanggal 16 Agustus seluruh warga kampung diusir sebanyak 18 keluarga dan 70 pengikut At-Tijaniyah.

Ketiga,  kekerasan penembakan yang mengakibatkan meninggalnya Brigadir Yohan Kisiwaitouw oleh OPM di lapangan terbang (lapter) Enarotali, Kabupaten Paniai pada 21 Agustus 2012. Dan sebelumnya terjadi penembakan terhadap tiga orang warga sipil dengan tanggal dan lokasi yang berbeda-beda, yaitu pada hari Jum’at 17 Agustus 2012  Sabtu 18 Agustus 2012 serta Minggu 19 Agustus 2012, semuanya ditembak dengan orang yang tak dikenal.

JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Addin Jauharudin meminta pemerintah bisa mengantisipasi dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News