PMII: Janji Jokowi-JK Sejahterakan Rakyat Cuma Isapan Jempol
Samsul dengan tegas mengatakan kebijakan tersebut jelas keliru. Disaat kondisi ekonomi masyarakat belum membaik, populisme moral rezim pemerintah saat ini harus dikritik dalam soal yang katanya berfikir untuk rakyat.
“Menurutnya harga BBM ditentukan oleh pasar global yang kendalikan kekuasan pada sekelompok orang pada migas internasional,” tegasnya kembali.
Alasan subsidi BBM yang akan dikonversi ke sektor produktif, dia menambahkan dianggap terlalu dipaksakan.
“PMII pastikan akan menolak rencana itu. Apalagi kenaikan yang direncanakan mencapai 30 persen jelas dan dapat dipastikan, rakyat akan mengalami kesulitan,” ujarnya.
Sementara itu, aktivis PMII Kalbar lainnya Mulyadi mengatakan isu kenaikan BBM telah berdampak sistemik pada harga kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. Apalagi ditambah rencana menggelontorkan tiga kartu sakti, yakni kartu Indonesia Pintar, sehat dan sejahtera.
“Janji-janji Jokowi-JK ingin mensejahterakan rakyat ternyata hanya isapan jempol,” katanya.
PMII, dia mengatakan hasil kajian yang dilakukan, maka menegaskan menolak rencana tersebut.
“Kalau memang BBM bersubsidi tidak tepat sasaran, maka seharusnya pemerintah bukan menaikkan harganya, tetapi menindak pelaku yang menyelewengkan minyak itu,” tegasnya.(adg)
PONTIANAK - Rencana pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sepertinya tidak akan mulus. Pasalnya sejak rencana itu digulirkan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sopir Bus Mengantuk Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang
- Innalillahi, 2 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Cipularang
- Azman Hilang di Sungai Buton Utara Sultra
- Libur Natal 2024, Konsumsi Pertamax Naik 21,7 Persen di Sumbagsel
- Pastikan Keselamatan Penumpang, Kapolres Banyuasin Lakukan Monitoring di Pelabuhan
- Kasus Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Polisi Tetapkan Sopir Truk jadi Tersangka