PN Merauke Vonis Pilot Australia Tiga Tahun
Mendarat Tanpa Izin, Dinilai Remehkan Hukum Indonesia
Jumat, 16 Januari 2009 – 00:38 WIB
MERAUKE – Pengadilan Negeri (PN) Merauke pada persidangan Kamis (15/1) memvonis lima warga negara Australia, dua dan tiga tahun penjara. Mereka adalah pilot dan penumpang pesawat yang mendarat di tanah Papua tanpa izin pada 12 September 2008 lalu. Kelimanya dinilai melanggar penerbangan dan keimigrasian. Karena itu, keempat terdakwa dijatuhi hukuman masing-masing dua tahun penjara plus denda masing-masing Rp 25 juta subsider dua bulan kurungan. Ketua majelis hakim juga memerintahkan para terdakwa dimasukkan penjara dari status sebelumnya sebagai tahanan kota. Putusan tersebut lebih rendah dibanding tuntutan jaksa yang menuntut tiga tahun penjara.
Majelis hakim menyidangkan lima terdakwa dalam dua sesi. Pertama disidangkan empat penumpang. Yakni, Vera Scoot Bloxam, Hubert Hoper, Karen Burke, dan Keit Rowald Mortimer.
Baca Juga:
Majelis hakim yang diketuai Desbennery Sinaga menyatakan, keempat terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan baik secara bersama-sama maupun bertindak secara sendiri-sendiri masuk wilayah Republik Indonesia. ”Kedatangan para terdakwa ke Indonesia telah dipersiapkan, sehingga mereka harus mengetahui apa yang diperlukan dan dipersiapkan sebelum datang ke Indonesia,” ujar Desbennery.
Baca Juga:
MERAUKE – Pengadilan Negeri (PN) Merauke pada persidangan Kamis (15/1) memvonis lima warga negara Australia, dua dan tiga tahun penjara. Mereka
BERITA TERKAIT
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel