PNG Beri 80 Persen Kuota Impor Beras Kepada Indonesia

Frank Yourn, direktur eksekutif Australia-Papua New Guinea Business Council, kepada ABC mengatakan khawatir keputusan pemerintah itu akan mengirimkan "sinyal negatif kepada investor, bukan cuma investor Australia tapi investor dimana pun".
"Jika investasi mereka tifak dilindungi dengan baik oleh perjanjian internasional yang disetujui Papua Nugini, maka hal itu akan menjadi kekhawatiran besar bagi para perusahaan," katanya.
Arthur menyatakan dia tidak berharap kuota impor baru itu akan berlaku mulai tahun ini.
"Kami memohon pemerintah untuk tidak mengambil langkah ini," katanya.
"Kami percara hal ini tidak baik bagi rakyat Papua Nugini karena kami memasok mereka dengan beras kualitas tinggi," tambah Arthur.
"Selama 40 tahun kami memasok keamanan pangan untuk Papua Nugini," ujarnya lagi.
Diterbitkan Pukul 16:30 AEST 2 September 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
Para eksekutif dari perusahaan SunRise Australia berangkat ke Port Moresby untuk melawan keputusan Pemerintah Papua Nugini (PNG) yang memberlakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'