PNG Larang Semua Penasehat Asing Mulai 2016
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan larangan bagi semua penasehat asing untuk bekerja membantu pemerintah karena itu membuat staf lokal jadi pemalas. Selain itu, katanya, penasehat asing juga bisa menjadi mata-mata.
Larangan yang mulai berlaku 1 Januari 2016 akan berpengaruh besar terhadap ratusan penasehat Ausralia yang membantu pemerintah PNG sebagai bagian dari program bantuan asing senilai $ 500 juta.
Dalam sidang di Parlemen PNG, PM Peter O'Neill mendapat pertanyaan mengenai terus menurunnnya kapasitas badan intelejen negara itu dan kemungkinan para penasehat asing melakukan tindakan mata-mata terhadap PNG.
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill.(Reuters: Tim Wimborne)
PM O'Neill mengatakan pentingnya untuk membangun kembali badan intelejen negara tersebut.
"KIta harus mengubah, memebrikan dana lagi, bekerja lebih dekat dengan badan intelejen lain di seluruh dunia, dan bekerja sama dengan agen-agen terbaik di dunia," katanya.
"Mereka sudah berada di sini dan sudah mulai membantu kita dalam membangun kapasitas di dalam organisasi kita dan mereka datang atas undangan saya," lanjutnya.
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan larangan bagi semua penasehat asing untuk bekerja membantu pemerintah karena itu membuat
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat