PNG Sediakan Bus Khusus Untuk Penumpang Perempuan
Lewat kerjasama dengan Australian Aid dan PBB, pemerintah Papua Nugini akan menyediakan bus khusus untuk penumpang perempuan di ibukota Port Moresby, dimana sebelumnya ada laporan bahwa 90 persen penumpang perempuan mengalami tindak kekerasan ketika menggunakan transportasi publik.
Port Moresby adalah kota terbesar di Papua Nugini, dan merupakan salah satu kota yang paling tidak bersabat bagi perempuan di dunia.
Mereka menghadapi tindak kekerasan dan pencopetan setiap hari, khususnya ketika mereka menggunakan Kendaraan Umum Publik (PMV) di kota tersebut.
Sekarang akan ada bus khusus perempuan yang dilengkapi dengan petugas keamanan. Selain sopi dan petugas keamanan, laki-laki dilarang naik ke dalam kendaraan ini.
Anne Sipusipu, seorang guru di Port Moresby menggunakan PMV untuk bekerja setiap hari, dan seperti banyak perempuan lain, dia pernah menjadi korban kejahatan.
"Tas saya pernah dijambret, juga tas teman saya, dan kami kemudian mengejar pelakunya untuk mengembalikan tas kami." katanya.
Lily Korowa, seorang pelajar putri yang menumpangi PMV setiap hari mengatakan kriminal biasanya sengaja mencari korban pelajar perempuan.
"Beberapa orang merampas telepon saya, dan juga mengambil uang dari tas saya." kata Korowa.
Lewat kerjasama dengan Australian Aid dan PBB, pemerintah Papua Nugini akan menyediakan bus khusus untuk penumpang perempuan di ibukota Port Moresby,
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata