PNG Sediakan Bus Khusus Untuk Penumpang Perempuan
"Saya sedang merasa takut dan tidak merasa aman untuk naik bus PMV."
Sebagian besar tindak kejahatan di bus PMV ini dilakukan oleh laki-laki, dan karenanya Australian Aid dan PBB sekarang mendanai pengadaan bus khusus perempuan yang berjalan satu jam sekali.
Katherine Webber, koordinator program Safe Cities PBB di Port Moresby mengatakan mereka menemukan bahwa 90 persen wanita melaporkan mengalami tindak kekerasan ketika berada di tempat penantian bus, sedang dalam perjalanan ke tempat stopan, dan di dalam bus sendiri.
"Jadi sekarang kami memberikan ruang bagi mereka untuk melakukan perjalanan, sehingga mereka tidak mengalami tidak kekerasan."
Program Safa Cities PBB adalah program yang juga dilakukan di berbagai belahan dunia guna menghentikan pelecehan seksual, dan tindak lainnya terhadap wanita di ruang terbuka, sehingga wanita lebih bebas bergerak.
Korowa mengatakan dengan tidak adanya pria di dalam bus, dia merasa lebih aman.
"Saya merasa lebih aman, karena tidak ada pria yang bisa mencuri atau merampas. Ini lebih aman bagi wanita yang harus ke sekolah ataupun kerja dibandingkan bus biasa." kata Korowa.
Bus khusus perempuan ini akan tersedia sebagai bagian dari proyek PBB selama tiga tahun ke depan.
Lewat kerjasama dengan Australian Aid dan PBB, pemerintah Papua Nugini akan menyediakan bus khusus untuk penumpang perempuan di ibukota Port Moresby,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata