PNRI Raih Keuntungan Rp 107 Miliar dari Proyek e-KTP
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Direktur Utama Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Isnu Edhi Wijaya mengaku perusahaan yang dipimpinnya meraih keuntungan hingga Rp 107 miliar dari pengerjaan proyek e-KTP.
Hal itu diakui Isnu saat menjadi saksi dalam sidang dua terdakwa e-KTP Irman dan Sugiharto.
"(Keuntungan) Rp 107 miliar," kata Isnu di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/5).
Menurut Isnu, keuntungan sejumlah Rp 107 miliar dari proyek senilai Rp 5,9 triliun yang didapatkan PNRI adalah hal wajar.
Sebab, itu hanya sebagian kecil dari total nilai proyek.
"Kami pernah dapat informasi 6,7 persen. Dalam bisnis itu lazim," ujar Isnu.
Tak hanya itu, kata Isnu, keuntungan yang didapat PNRI tidak ada yang mengalir kepada dua pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto.
"Kalau dari PNRI tidak ada. Secara pribadi juga tidak memberikan," kata Isnu
Mantan Direktur Utama Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Isnu Edhi Wijaya mengaku perusahaan yang dipimpinnya meraih keuntungan hingga Rp
- KPK Tegaskan Tidak Ada Bukti Ganjar Terlibat Kasus Korupsi E-KTP
- Usut Kasus Korupsi e-KTP, KPK Periksa Petinggi BUMN
- Apa Kabar Kasus Korupsi e-KTP?
- Usut Korupsi e-KTP, KPK Garap Eks Legislator Golkar Lagi
- Setnov Penghuni Blok Khusus Napi Penyakit Menular seperti TBC
- Diboyong dari Sukamiskin, Papa Setnov Jadi Penghuni Sementara di RSPAD